
Jukut Goreng: Sayuran Khas Sunda yang Digoreng Garing untuk Tekstur Renyah – Kuliner Sunda memang dikenal dengan kesegarannya. Sebagian besar hidangan menggunakan bahan-bahan alami yang sederhana, tapi diolah dengan penuh rasa. Salah satu sajian yang menarik perhatian adalah jukut goreng, makanan berbahan dasar sayur yang digoreng hingga garing. Meskipun namanya mungkin belum terlalu populer di luar Jawa Barat, bagi masyarakat Sunda, jukut goreng memiliki tempat istimewa di meja makan.
“Jukut” dalam bahasa Sunda berarti sayuran, dan hidangan ini pada dasarnya merupakan sayur goreng kering yang punya tekstur renyah seperti keripik. Tidak hanya lezat, jukut goreng juga menjadi cara unik untuk menikmati sayuran dengan sensasi berbeda dari biasanya.
Jenis sayur yang digunakan bisa bermacam-macam — mulai dari daun singkong muda, bayam, kangkung, daun pepaya, sampai daun labu siam. Sayur-sayuran ini dibumbui, dilapisi adonan ringan, lalu digoreng hingga kering. Hasilnya, kamu akan mendapatkan camilan atau lauk pendamping yang renyah, gurih, dan tetap membawa aroma khas daun segar.
Keunikan jukut goreng terletak pada cara penyajiannya. Ia bisa dimakan langsung sebagai camilan, dijadikan teman nasi hangat, atau disajikan bersama sambal terasi dan lalapan. Karena rasanya ringan dan gurih, jukut goreng sering dijadikan teman ngobrol sore sambil minum teh hangat.
Selain itu, jukut goreng juga menjadi bagian dari tradisi memasak masyarakat Sunda yang tidak suka membuang bahan makanan. Daun-daunan yang tidak habis diolah jadi tumisan sering diolah lagi menjadi gorengan agar tetap bisa dinikmati tanpa terbuang. Dari situlah muncul kebiasaan membuat jukut goreng — resep sederhana yang menggabungkan keunikan rasa, efisiensi bahan, dan kecintaan terhadap sayuran lokal.
Cara Membuat dan Variasi Jukut Goreng
Proses membuat jukut goreng sebenarnya cukup mudah dan bisa dilakukan di rumah tanpa alat khusus. Inti dari resep ini adalah keseimbangan antara adonan tepung dan sayuran, serta penggorengan yang tepat agar hasilnya garing tanpa menyerap terlalu banyak minyak.
Bahan dasar yang dibutuhkan:
- Sayuran segar pilihan (misalnya bayam, kangkung, daun singkong, atau daun pepaya muda)
- Tepung beras dan tepung terigu
- Air dingin secukupnya
- Garam, bawang putih halus, ketumbar, dan sedikit penyedap rasa
- Minyak goreng yang banyak agar sayuran terendam sempurna
Langkah membuatnya sederhana. Pertama, daun sayur dicuci bersih dan dikeringkan agar tidak basah saat dicelup ke adonan. Kemudian, buat adonan dengan mencampur tepung beras dan terigu dalam perbandingan 2:1, lalu tambahkan bumbu halus dan air dingin hingga menjadi adonan agak cair. Setelah itu, daun sayur dicelup ke adonan dan langsung digoreng dalam minyak panas hingga berwarna keemasan.
Kunci keberhasilan jukut goreng terletak pada suhu minyak. Minyak harus cukup panas agar sayur langsung renyah, tapi tidak gosong. Setelah matang, tiriskan dan biarkan dingin agar teksturnya semakin kering.
Selain versi klasik, kini banyak variasi jukut goreng modern yang dikembangkan oleh para pelaku kuliner kreatif. Beberapa restoran di Bandung dan Garut, misalnya, membuat versi jukut goreng pedas balado dengan tambahan sambal kering, atau jukut goreng keju yang diberi taburan keju parmesan. Ada juga versi jukut goreng rempah, di mana adonan tepungnya diberi tambahan daun jeruk, kencur, atau cabai kering untuk aroma yang lebih kompleks.
Menariknya, meskipun digoreng, jukut goreng masih dianggap lebih sehat dibanding gorengan lain karena bahan utamanya adalah sayuran hijau yang kaya serat dan vitamin. Beberapa versi modern bahkan digoreng menggunakan air fryer atau teknik oven bake untuk mengurangi penggunaan minyak tanpa menghilangkan kerenyahannya.
Tidak hanya di rumah, jukut goreng juga mulai dijual di kafe dan tempat nongkrong bertema tradisional modern. Biasanya disajikan dalam wadah bambu atau daun pisang untuk mempertahankan nuansa alami khas Sunda. Rasanya gurih ringan dengan aroma daun yang menenangkan, cocok dijadikan camilan santai maupun hidangan pelengkap nasi liwet, pepes, atau sambal cobek.
Di beberapa daerah pedesaan, jukut goreng bahkan menjadi hidangan khas saat panen atau acara keluarga besar. Sambil berkumpul, masyarakat memasak bersama — sebagian menyiapkan daun, sebagian mengaduk adonan, dan sebagian lagi menggoreng di tungku api. Tradisi ini membuat jukut goreng bukan sekadar makanan, melainkan juga simbol kebersamaan dan kehangatan keluarga Sunda.
Kesimpulan
Jukut goreng bukan hanya sekadar sayuran goreng biasa, melainkan bentuk kecerdikan kuliner tradisional Sunda dalam mengolah bahan sederhana menjadi makanan lezat dan renyah. Di balik kesederhanaannya, terdapat filosofi hidup masyarakat Sunda yang menghargai alam, bahan lokal, dan kebersamaan.
Dengan bahan yang mudah didapat dan cara memasak yang sederhana, jukut goreng bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin menikmati sayuran dengan cara baru. Teksturnya yang garing, rasanya yang gurih ringan, dan aroma daun segar membuatnya disukai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Di tengah tren kuliner modern yang semakin kompleks, jukut goreng hadir sebagai pengingat bahwa kelezatan sejati tak selalu harus rumit. Kadang, cukup dengan seikat daun segar, sedikit tepung, dan minyak panas — kita sudah bisa menikmati cita rasa khas Sunda yang sederhana namun memikat.
Mungkin saatnya kamu mencoba membuatnya di rumah. Siapkan daun favoritmu, goreng dengan hati-hati, dan rasakan sensasi gurih renyah khas jukut goreng — hidangan tradisional yang sederhana namun tak lekang oleh waktu.