Combro (Oncom di Jero): Resep Singkong Parut yang Mudah Dibentuk

Combro (Oncom di Jero): Resep Singkong Parut yang Mudah Dibentuk – Combro adalah singkatan dari “oncom di jero”, sebuah nama yang lahir dari bahasa Sunda karena kudapan ini memang terdiri atas parutan singkong dengan isian oncom di dalamnya. Camilan tradisional ini populer di Jawa Barat, terutama di Bandung, Subang, dan sekitarnya. Ia lahir dari kreativitas masyarakat pedesaan yang memanfaatkan bahan sederhana namun bisa menghadirkan rasa yang gurih, pedas, sekaligus memuaskan.

Selain menjadi jajanan pasar, combro sering disajikan dalam acara keluarga, hajatan, hingga kumpul santai di sore hari. Filosofi combro pun cukup menarik: singkong yang keras diparut hingga lembut lalu dibentuk, seakan melambangkan bahwa sesuatu yang sederhana bisa menjadi istimewa bila diolah dengan cara yang tepat. Oncom di dalamnya menghadirkan kejutan rasa, seolah menyimpan kekayaan cita rasa Nusantara di setiap gigitan.

Combro juga memiliki nilai historis, karena ia lahir di masa ketika bahan pangan mahal dan masyarakat harus mengandalkan singkong serta oncom sebagai sumber karbohidrat dan protein nabati. Hingga kini, meski sudah banyak makanan modern bermunculan, combro tetap memiliki tempat di hati masyarakat karena cita rasanya yang khas, murah meriah, sekaligus mengenyangkan.


Bahan Utama dan Variasi Resep

Untuk membuat combro, bahan-bahan yang diperlukan sangat sederhana dan mudah ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket. Berikut adalah komposisi dasar combro:

Bahan kulit (luar):

  • 500 gram singkong segar, diparut halus dan diperas airnya.
  • 2 sendok makan kelapa parut (opsional untuk memberi tekstur).
  • ½ sendok teh garam.
  • 1 batang daun bawang, diiris halus.

Bahan isian (dalam):

  • 200 gram oncom, dihancurkan kasar.
  • 2 siung bawang putih, cincang.
  • 3 siung bawang merah, iris tipis.
  • 5 buah cabai rawit merah, iris tipis (bisa disesuaikan tingkat kepedasannya).
  • 1 batang serai, ambil bagian putih, memarkan.
  • 2 lembar daun jeruk, iris halus.
  • 1 sendok makan minyak untuk menumis.
  • Garam dan gula secukupnya.

Cara membuat:

  1. Persiapan kulit combro
    Parut singkong dan peras sebagian airnya agar adonan tidak terlalu basah. Tambahkan kelapa parut, garam, dan daun bawang. Aduk hingga rata.
  2. Membuat isian oncom
    Panaskan sedikit minyak, tumis bawang putih, bawang merah, dan cabai rawit hingga harum. Masukkan oncom, serai, dan daun jeruk. Tambahkan garam serta gula. Masak hingga oncom matang dan bumbu meresap. Dinginkan.
  3. Membentuk combro
    Ambil satu genggam adonan singkong, pipihkan di telapak tangan, beri satu sendok makan isian oncom, lalu tutup dan bulatkan atau bentuk oval. Pastikan isian tertutup rapat agar tidak bocor saat digoreng.
  4. Menggoreng
    Panaskan minyak cukup banyak dengan api sedang. Goreng combro hingga kuning keemasan. Angkat, tiriskan, dan sajikan hangat.

Variasi resep combro

Seiring perkembangan zaman, combro juga mengalami variasi agar sesuai selera masyarakat modern:

  • Combro pedas manis: tambahan saus sambal dan gula merah pada isian.
  • Combro keju: singkong parut dicampur parutan keju, menghasilkan rasa gurih unik.
  • Combro mini: ukuran lebih kecil untuk camilan ringan saat arisan atau pesta.
  • Combro bakar: adonan tidak digoreng, melainkan dipanggang, lebih sehat karena rendah minyak.

Nilai Gizi dan Manfaat

Meski terlihat sederhana, combro menyimpan kandungan gizi yang cukup baik untuk tubuh.

  1. Singkong
    • Kaya karbohidrat, memberikan energi instan.
    • Mengandung serat pangan, baik untuk pencernaan.
    • Terdapat vitamin C dalam jumlah moderat, membantu imunitas.
  2. Oncom
    • Sumber protein nabati dari hasil fermentasi kacang atau bungkil kedelai.
    • Kaya probiotik alami yang baik untuk kesehatan usus.
    • Mengandung vitamin B kompleks yang mendukung metabolisme.
  3. Bumbu dan rempah
    • Cabai rawit memberi kandungan capsaicin yang dapat meningkatkan metabolisme.
    • Bawang putih dan bawang merah memiliki sifat antibakteri alami.
    • Daun jeruk dan serai menyumbang aroma segar sekaligus manfaat antioksidan.

Dari sisi kesehatan, combro bisa menjadi camilan mengenyangkan yang lebih baik dibandingkan jajanan instan tinggi pengawet. Meski begitu, konsumsi sebaiknya tidak berlebihan karena proses penggorengan membuatnya tinggi kalori dan minyak.


Combro dalam Kehidupan Sosial dan Budaya

Combro bukan sekadar makanan, melainkan juga bagian dari identitas budaya Jawa Barat. Jajanan ini kerap dijual di pasar tradisional, warung gorengan, hingga kedai kopi pinggir jalan. Ia menjadi simbol kebersahajaan, karena berasal dari bahan sederhana namun bisa menghadirkan kebahagiaan bersama.

Di banyak desa, ibu-ibu sering membuat combro untuk suguhan tamu atau saat acara hajatan. Kehangatan obrolan keluarga di sore hari pun terasa lebih lengkap dengan hadirnya combro panas yang baru diangkat dari penggorengan.

Lebih dari itu, combro juga ikut memperkaya warisan kuliner Nusantara. Setiap daerah memiliki jajanan berbasis singkong dengan isian berbeda, seperti misro (isi gula merah), lemet, atau gemblong. Hal ini membuktikan bahwa singkong dan oncom memiliki peran penting dalam sejarah pangan masyarakat Indonesia.

Kini, combro mulai diangkat kembali oleh pelaku industri kreatif kuliner. Beberapa kafe modern bahkan menyajikan combro dengan tampilan fusion, seperti combro isi tuna pedas atau combro isi sosis, agar lebih dekat dengan generasi muda.


Tips Sukses Membuat Combro

Agar hasil combro renyah di luar, lembut di dalam, dan tidak mudah pecah saat digoreng, berikut beberapa tips praktis:

  1. Gunakan singkong segar
    Pilih singkong yang tidak terlalu tua. Singkong segar memiliki tekstur lebih lembut dan tidak terlalu berserat.
  2. Peras air singkong secukupnya
    Jangan terlalu kering, karena adonan bisa pecah. Jangan pula terlalu basah, karena combro akan lembek.
  3. Pastikan isian matang sempurna
    Oncom yang kurang matang bisa terasa langu. Tumis hingga benar-benar harum dan kering agar rasanya lebih enak.
  4. Jangan terlalu banyak mengisi
    Jika isian berlebihan, kulit combro mudah robek saat digoreng. Gunakan perbandingan seimbang antara kulit dan isi.
  5. Minyak harus panas stabil
    Goreng dengan api sedang agar combro matang merata dan tidak gosong di luar sementara dalamnya masih mentah.

Kesimpulan

Combro (oncom di jero) adalah salah satu warisan kuliner tradisional Jawa Barat yang memadukan singkong parut dengan isian oncom berbumbu. Sederhana dalam bahan dan cara membuat, namun kaya cita rasa dan sarat makna budaya.

Dari segi gizi, combro menyumbang energi, protein nabati, hingga probiotik alami. Dari sisi sosial, ia menjadi simbol kebersamaan, sajian untuk keluarga, dan identitas masyarakat Sunda. Sementara dari sisi kreativitas, combro terus bertransformasi dalam berbagai variasi modern agar tetap relevan di era kini.

Dengan resep yang mudah diikuti dan bahan yang terjangkau, siapa pun bisa mencoba membuat combro di rumah. Menikmati combro hangat di sore hari bersama secangkir teh atau kopi bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga menghidupkan kembali kenangan akan kehangatan tradisi kuliner Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top