Kolak Pisang dan Ubi: Sajian Hangat untuk Acara Pengajian

Kolak Pisang dan Ubi: Sajian Hangat untuk Acara Pengajian – Kolak merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang sudah melekat erat dengan berbagai acara keagamaan maupun momen kebersamaan keluarga. Hidangan manis ini biasanya disajikan saat bulan Ramadan sebagai menu berbuka puasa, tetapi juga sering hadir dalam acara pengajian, syukuran, maupun kumpul-kumpul sederhana. Dari sekian banyak jenis kolak, kolak pisang dan ubi adalah salah satu yang paling populer karena rasanya yang manis, hangat, dan menenangkan hati.

Artikel ini akan membahas asal-usul kolak, makna simbolisnya dalam acara pengajian, hingga resep serta tips menyajikan kolak pisang dan ubi agar terasa lebih nikmat dan istimewa.


Sejarah dan Makna Kolak dalam Tradisi

Kolak bukan hanya sekadar makanan penutup, tetapi juga memiliki filosofi yang dalam. Kata “kolak” dipercaya berasal dari bahasa Arab khalaqa yang berarti “menciptakan” atau “memaafkan”. Karena itu, kolak sering dihubungkan dengan ajakan untuk mempererat hubungan antarsesama dan saling memaafkan.

Di banyak daerah di Indonesia, kolak juga identik dengan kebersamaan. Saat bulan Ramadan, kolak menjadi menu buka puasa yang membangkitkan suasana hangat di meja makan keluarga. Begitu pula dalam acara pengajian, kolak sering dijadikan hidangan utama karena sifatnya sederhana namun penuh makna.

Kolak pisang dan ubi khususnya dipilih karena bahan-bahannya mudah ditemukan, murah, dan menyehatkan. Pisang memberikan rasa manis alami sekaligus energi cepat, sementara ubi menambah rasa kenyang serta gizi yang bermanfaat bagi tubuh.


Resep Kolak Pisang dan Ubi yang Nikmat

Membuat kolak pisang dan ubi sebenarnya cukup mudah, tetapi ada beberapa trik agar rasa yang dihasilkan lebih lezat dan teksturnya pas. Berikut resep sederhana yang bisa dicoba di rumah:

Bahan-Bahan:

  • 5 buah pisang kepok matang (bisa juga pisang raja atau pisang tanduk)
  • 2 buah ubi jalar kuning atau ungu, kupas dan potong dadu
  • 150 gram gula merah, sisir halus
  • 50 gram gula pasir (opsional, sesuai selera manis)
  • 2 lembar daun pandan, simpulkan
  • 700 ml santan (dari 1 butir kelapa)
  • Sejumput garam
  • Air secukupnya

Cara Membuat:

  1. Rebus ubi jalar yang sudah dipotong hingga setengah matang.
  2. Masukkan gula merah, gula pasir, daun pandan, dan sedikit garam ke dalam rebusan. Aduk hingga gula larut.
  3. Tambahkan pisang yang sudah dipotong-potong. Masak hingga ubi dan pisang empuk.
  4. Tuang santan secara perlahan sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.
  5. Masak dengan api kecil hingga semua bahan matang sempurna.
  6. Angkat dan sajikan hangat.

Tips Tambahan:

  • Gunakan pisang kepok matang karena teksturnya lebih padat dan tidak mudah hancur saat dimasak.
  • Jika ingin rasa lebih gurih, santan bisa ditambahkan sedikit lebih banyak.
  • Untuk variasi, bisa ditambah kolang-kaling, labu kuning, atau mutiara sagu.

Kolak sebagai Sajian Acara Pengajian

Dalam acara pengajian, kolak pisang dan ubi sering menjadi pilihan utama karena beberapa alasan:

  1. Mudah Dibuat dalam Jumlah Besar
    Resep kolak bisa dengan mudah diperbanyak, sehingga cocok untuk menjamu banyak tamu.
  2. Simbol Kebersamaan
    Sajian manis hangat ini seolah menjadi pengikat kebersamaan jamaah yang hadir.
  3. Hidangan yang Ramah Semua Usia
    Rasa manisnya disukai anak-anak hingga orang tua. Teksturnya pun lembut sehingga aman dikonsumsi oleh lansia.
  4. Ekonomis dan Bergizi
    Bahan utamanya terjangkau, namun tetap menyehatkan karena kaya karbohidrat kompleks, vitamin, dan mineral.
  5. Cocok Disajikan Panas atau Dingin
    Meski identik dengan sajian hangat, kolak juga bisa disajikan dingin dengan tambahan es batu, terutama bila acara berlangsung siang hari.

Tidak heran jika kolak pisang dan ubi seolah menjadi menu wajib dalam banyak pengajian di Indonesia. Kehadirannya bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkuat nilai kebersamaan.


Kesimpulan

Kolak pisang dan ubi bukan hanya sekadar makanan tradisional, melainkan juga simbol kehangatan dan kebersamaan dalam berbagai acara, khususnya pengajian. Dengan cita rasa manis yang menenangkan dan bahan-bahan yang mudah didapat, kolak selalu menjadi sajian yang dinanti.

Selain lezat, kolak juga memiliki makna mendalam: ajakan untuk saling memaafkan, berbagi, dan mempererat silaturahmi. Jadi, tidak mengherankan bila kolak pisang dan ubi terus bertahan sebagai hidangan favorit di tengah masyarakat, baik dalam acara keagamaan, syukuran, maupun sekadar kumpul keluarga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top